SIKAP REMAJA YANG MENGALAMI BROKEN HOME : STUDI KUALITATIF
Abstract
Keutuhan keluarga dapat dilihat dari interaksi antara anggota keluarga. Tidak adanya hubungan yang harmonis dikeluarga menyebabkan keretakan (broken home). Hal ini menyebabkan remaja yang sedang berada pada masa pencarian jati diri dan pembentukan sikap mengalami perubahan. Tujuan penelitian ini untuk menggali lebih dalam tentang sikap remaja yang mengalami broken home. Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Populasi sebanyak 6 orang, partisipan yang dipilih menggunakan Teknik snowball sampling dan wawancara mencapai saturasi data setelah interview 3 orang informan. Hasil penelitian didapatkan 3 tema berdasarkan aspek sikap pada tujuan khusus penelitian yaitu Bentuk broken home, Dampak perpisahan orang tua dan Kecenderungan berperilaku. Masalah broken home berdampak apa sikap remaja. Peneliti mengalami hambatan berkaitan dengan koneksi internet yang tidak stabil. Selanjutnya perlu dilakukan penelitian tentang peran perawat terhadap pembentukan sikap bagi remaja yang mengalami broken home.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Amato, P. R. & Sobolewski, J. M. (2011). The effects of divorce and marital discord on adult children’s psychological well-being. American Sociological Review, 66(6), 90092.
Astuti, Y. & Anganthi, N. R. N. (2016). Subjective Well-Being pada Remaja dari Keluarga Broken Home. Jurnal Penelitian Humaniora, 17(2), 161-175. Diunduh dari file:2508-4999-1-SM.pdf.
Aziz, M. (2015). Perilaku sosial anak remaja korban broken home dalam berbagai perspektif. Jurnal Al-Ijtimaiyyah, 1(1), 30-50.
Azwar S. (2013). Sikap Manusia : Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kartono, K. (2010). Psikologi wanita jilid 2: Mengenal wanita sebagai ibu dan nenek. Bandung: Mandar Maju.
Lestari S. (2012). Psikologi Keluarga. Jakarta: Kencana.
Muhammad, R. (2014). Konsep Keluarga Sakinah Menurut Pasangan Pekerja Seks Dalam
Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus Pada Komunitas "Surti Berdaya". Skripsi UIN. Yogyakarta.
Mubarokah, L. (2010). Gambaran Koping Stress Remaja dengan Orangtua Bercerai di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Jurnal Ilmu Keperawatan. STIKes Aisyiyah Yogyakarta.
Novi (2015). Remaja korban perceraian. Diakses pada tanggal 11 Januari 2020 http://www.kompasiana.com/novi/remajakorbanperceraian_54ff0e52a33311471c50f9a1.
Nurmalasari, Y. (2015). Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Harga Diri. Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma. Jurnal Psikologi hal 5-6.
Silfana, Amalia, Nisa, Haiyun. (2018). Karjuniwati. Bagaimana Remaja Memaafkan Perceraian Orang Tuanya. Jurnal Psikologi Unsyiah. Vol.1, No. 2 ISSN:2614-6428.
SH, Fatma (2015). Perbedaan Kebahagiaan Pasangan Pernikahan dengan Persiapan dan Tanpa Persiapan Pada Komunitas Young Mommy Tuban. Skripsi UIN Maulana Malik Ibrahim. Malang.Sukoco KW, Dino Rozano, Tri Sebha Utami. (2016). Pengaruh Broken Home Terhadap Perilaku Agresif. Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 2, No. 1, Januari 2016.
Streubert, H. J., & Carpenter, D.R. (2003). Qualitative research in nursing: advancing the humanistic imperative. 3 rd Edition. Philadelphia: Lippincott.
Tri, Wulandari Pangestu. (2016). Dinamika Psikologis Siswa Korban Broken Home Di Smp Negeri 5 Sleman. Skripsi UNY. Yogyakarta.
Yusuf, Syamsu. (2016). Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
DOI: https://doi.org/10.36780/jmcrh.v3i3.136
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Journal of Maternity Care and Reproductive Health
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
This Journal is indexed on:
Redaksi Journal of Maternity Care and Reproductive Health:
Fakultas Keperawatan, Universitas Padjadjaran
Jalan Raya Bandung-Sumedang Km. 21 Jatinangor, Sumedang, Indonesia 45363
WA: 081321793280
Email: admin@mcrhjournal.or..id
JMCRH is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License
http://www.statistics.mcrhjournal.or.id