Kehamilan remaja merupakan masalah global yang terjadi di negara-negara berpenghasilan tinggi, menengah, dan rendah. Setiap tahun, diperkirakan 21 juta anak perempuan berusia 15-19 tahun di negara berkembang hamil yang disebabkan karena kemisikinan, kurangnya pendidikan serta kesempatan kerja dan sekitar 12 juta di antaranya melahirkan. Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI), menunujukkan terdapat 12% wanita yang melaporkan pernah mengalami kehamilan tidak diinginkan dan 7 persen pria melaporkan pasangannya mengalami kehamilan tidak diinginkan. Tujuan dari penulisan artikeluntuk mengetahui faktor determinan kehamilan pada remaja. Metode yang digunakan dalampenulisan artikel adalah tinjauan literature yang terdapat dalam database PubMed, Google Scholar, Website WHO, Website BKKBN. Artikel yang terpilih berdasarkan free full text, berbahasa Indonesia dan Inggris dengan kurun waktu kurang dari 5 tahun (2017-2021). Hasil dari studi literature melalui database berupa PubMed dan Google Scholar didapatkan 10 artikel yang sudah sesuai dengan kriteria. Dalam hasil penelitian didapatkan banyak faktor determinan kehamilan pada remaja. Faktor determinan yang paling berperan adalah tingkat pendidikan, penggunaan kontrasepsi, pola asuh orang tua, keterpaparan media dengan konten pornografi, dan status sosial ekonomi. Kesimpulan: kehamilan remaja disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya tingkat pendidikan, penggunaan kontrasepsi, pola asuh orang tua, keterpaparan media dengan konten pornografi, dan status sosial ekonomi. Upaya pencegahan dapat dilakukan dengan adanya komitmen baik secara global, nasional, dan regional untuk mencegah pernikahan anak dan kehamilan remaja.
Kata Kunci: kehamilan remaja, media informasi, pola asuh orang tua, pendidikan, sosial ekonomi
Redaksi Journal of Maternity Care and Reproductive Health:
Fakultas Keperawatan, Universitas Padjadjaran Jalan Raya Bandung-Sumedang Km. 21 Jatinangor, Sumedang, Indonesia 45363 WA: 081321793280 Email: admin@mcrhjournal.or..id